Tips Jitu Meredam Campur Tangan Mertua

Kebanyakan pria -sebagian besar pria, lebih-lebih mereka yang masih tinggal serumah dengan mertua mereka- sedikit banyak akan mengalami dilema dalam menentukan arah kebijakannya selaku kepala rumah tangga. Hal ini, diantaranya disebabkan oleh campur tangan mertua -khususnya ibu mertua- dalam mengatur kebijakan-kebijakan rumah tangga. Para mertua tidak sepenuhnya bersalah dalam hal ini, karena mereka memang telah lebih berpengalaman dalam mengelola sebuah biduk rumah tangga. Namun demikian hal tersebut perlu dinetralisasi, mengingat Anda adalah nahkoda rumah tangga Anda. Dan sebagai nahkoda, Anda harus dapat merasakan ‘jatuh’ sebelum bisa ‘berjalan dengan tegak’. Karena terlalu banyak campur tangan membuat Anda ‘miskin’ pengalaman. Untuk itu berikut ini tips dalam meredam campur tangan mertua:

1. Libatkan Istri Anda. Kebanyakan wanita selalu terbuka dalam segala hal pada ibunya. Demi kebaikan semua pihak, sebaiknya ia tak perlu tahu semuanya. Duduklan bersama istri dan diskusikan apa yang sebaiknya dirahasiakan, seperti hal yang menyangkut uang, anak-anak dan kesehatan. Karena semakin banyak informasi yang diketahui mertua, semakin gencar ia memberi opini, saran bahkan kritik.

2. Ciptakan Sistem Peringatan Dini. Jangan biasakan mertua mampir tanpa memberitahu. Bila ibu mertua merasa ia boleh datang kapan saja, ia akan merasa semakin leluasa. Untuk itu, mintalah ia memberitahu terlebeih dahulu dan balas kunjungannya.

3. Tetap Bersikap Positif. Mertua dan anak ada persamaannya: Merekea menguji sampai dimana mereka bisa menekan Anda dan istri sebagai orang tua. “Respon terbaik adalah tidak memeberikan respon sama sekali”, ujar Nina W. Brown, Ed.D., profesor konseling di Old Dominion University, Virginia. respon yang negatif hanya akan memicu perlawanan. Jauhi saja -disertai senyum- dan tenangkan diri Anda.

4. Menyamakan Arah. Bila ibu mertua menentang salah satu perintah Anda terhadap anak Anda, jangan langsung emosi, cobalah jelaskan maksud Anda, dan minta ibu mertua membantu Anda untuk meyakinkan si anak. Ibu mertua ingin menjadi bagian dari tim orang tua, dan bila Anda membuat dia merasa berguna, dia akan melakukannya. Misal, ketika ibu mertua menggendong Anak lelaki anda yang masih berusia 5 bulan dan membiarkannya merangkak tanpa kaus tangan di atas kap mobil Anda yang sedikit berdebu -bayi biasanya sering memasukkan jarinya ke mulut. Anda bisa mengatakannya kepada mertua Anda tapi seakan-akan bisa pada anak Anda seperti ini, “Adek belum boleh merangkak disitu. Besok saja ya, kalau sudah agak besar.”

5. Biarkan Dia Campur Tangan (sedikit). Tentunya, ibu mertua Anda juga tahu caranya mendidik anak. Maka mintalah sarannya untuk hal-hal kecil. Sedikit respek bisa menimbulkan respon yang positif.

Artikel diambil dari http://tipsanda.com

Copyright © 2008 - Seribu Cara - is proudly powered by Blogger
All Rights Reserved